Minggu, 24 Oktober 2010

Bisalah Merasa jangan Sekedar Merasa Bisa

"Jika seorang hamba jujur dalam perbuatannya, ia akan dapat merasakan lezatnya perbuatan itu sebelum melakukannya" ( Abu Turab Askar An Nakhsyabi)

Bisa merasa, tak sekedar sebuah empati, tapi lebih mendasar lagi, ia adalah inti kesadaran dan puncak objektifitas, sesuatu yang dalam Islam sering di sebut dengan inshof.
Bila kebisaan dan kecakapan diperlukan dalam hidup berketerampilan, maka 'bisa merasa' atau kebisaan untuk merasa adalah sisi dalamnya, rohnya, sekaligus jiwanya.

Bisa merasa, artinya bagaimana kita selalu berada dalam kesadaran penuh, kesadaran maksimal dari kehidupan seorang muslim. Maka, dengan prinsip ini kita menjadi mengerti mengapa seorang Qarun yang kaya raya itu akhirnya mati di telan bumi. Falsafahnya jelas, sebab ia hanya 'merasa bisa', tanpa pernah 'bisa merasa'.
Lalu, di sepanjang hari-hari kita yang penat, cobalah kita bertanya, mengapa kita gagal dan mengapa pula kita sukses?
Wilayah-Wilayah Yang Kita Harus Merasa:
  • Bisa Merasa, untuk Mendapatkan Keahlian Tertentu
  • Bisa Merasa, untuk Menentukan Pilihan Baru dalam Hidup
  • Bisa Merasa, untuk Tidak Bertindak Ngawur
  • Bisa Merasa, untuk Berjalan di Wilayah Empati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar anda di blog kami n_n
trims ...