Minggu, 06 Juni 2010

AKU RINDU ZAMAN ITU...

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan hujatan.
Aku rindu zaman ketika tsiqoh adalah kekuatan, bukan kecurigaan dan keraguan.
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan, bukan su'uzhon atau menjatuhkan.


Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk dakwah ini.
Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebangsaan.
Aku rindu zaman ketika hadir liqo' adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian.


Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas.
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dakwah di desa sebelah.


Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo' selalu membawa uang infaq, alat tulis, buku catatan, dan Qur'an terjemah di tambah sedikit hafalan.
Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tidak bisa hadir liqo'.


Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu depan diketok untuk mendapat berita kumpul subuh harinya.
Aku rindu zaman ketika ikhwah berangkat liqo' dengan oNgkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya.
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, mutarobbi patungan mengumpulkan dana apa adanya.
Aku rindu zaman itu... Aku rindu suasana itu... Aku rindu nuansa itu... Aku rindu...rinduuu sekali


Ya Allah betapa kami belum seberapanya dibandingkan pendahulu-pendahulu kami.


Ya Allah ampuni kelalaian kami selama ini.



N/B : semoga bisa jadi bahan renungan untuk kita semua . .
Dan semoga penulis goresan ini mendapat ganjaran pahala di sisi-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar anda di blog kami n_n
trims ...